5 Metode Penilaian Performance Bagi Karyawan Saat Mendaftar Kerja

Performance atau bisa disebut dengan performa kinerja adalah hal yang sangat perlu dievaluasi terlebih saat akan masuk di dalam suatu perusahaan. Ada beberapa metode penilaian performance yang umumnya diterapkan oleh suatu perusahaan untuk mengetahui seberapa besar kinerja mereka.

5 Metode Penilaian Performance Bagi Karyawan Saat Mendaftar Dalam Perusahaan

Dalam hal ini, penilaian performance bahkan bisa diterapkan pada karyawan atau pekerja yang telah lama bekerja untuk mengetahui seberapa nilai peningkatan performa kinerja mereka. Selengkapnya, inilah beberapa metode penilaian yang biasanya digunakan untuk penilaian performance.

1. Metode MBO

Metode yang pertama adalah metode yang disingkat MBO atau memiliki kepanjangan Management by Objectives. Jadi, maksud dari metode ini adalah memantau karyawan berdasarkan tujuan sebenarnya dari perusahaan dan menyamakannya dengan kinerja yang selama ini dijalani oleh karyawan tersebut.

Ada tiga tahapan dalam metode ini yakni tahap pertama perencanaan atau planning, tahap kedua yakni monitoring atau pemantauan, dan tahap yang terakhir adalah tahap peninjauan atau reviewing. Pada tiga tahap ini, karyawan akan diminta menuliskan tujuan, kemudian dilakukan pemantauan serta peninjauan.

2. BARS

Metode penilaian performance yang kedua sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya. Metode BARS ini berkaitan dengan penilaian behavior atau kebiasaan dari para karyawan yang sedang dinilai performanya.

Dalam hal ini, atasan akan menilai kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki oleh karyawan dalam segi pelayanan kepada pelanggan. Kemudian, pelanggan akan diberi sebuah angket terkait kinerja pelayanan yang biasanya diterima dari karyawan yang melayani mereka dan ditampilkan dalam bentuk angka.

3. Cost atau Accounting Method

Berbeda dengan yang sebelumnya, metode penilaian performance yang satu ini lebih berhubungan dengan perhitungan gaji yang mereka terima dengan kinerja yang selama ini dimiliki oleh karyawan. Dengan kata lain, metode ini membandingkan nilai gaji yang di dapat dengan kinerja yang dimiliki.

Gaji yang didapatkan oleh karyawan akan berbeda sesuai dengan posisi yang dimilikinya. Semakin tinggi posisi seseorang maka gaji yang diterima akan sesuai dengan posisinya. Dari sanalah akan dinilai apakah kontribusi karyawan terhadap perusahaan sebesar gaji yang telah mereka terima atau tidak.

4. 360 Degree Feedback

Metode yang selanjutnya ini termasuk cukup unik. Hal tersebut karena metode ini dilakukan sebagai penilaian dari sudut pandang rekan kerja atau ketua tim yang terdekat dengan karyawan yang bersangkutan. Para rekan kerja tersebut akan menilai kinerja rekan lainnya.

Dalam hal ini, masing-masing orang akan diberikan tanggung jawab untuk menilai rekan mereka satu sama lain. Metode yang satu ini akan menghasilkan penilaian yang beragam tergantung sudut pandang siapa yang dilihat. Namun, dengan metode ini, penilaian seseorang akan lebih jeli dan detail.

5. Tes Psychological Appraisals

Selanjutnya adalah metode yang dilihat dari segi mental atau keadaan psikologi seorang karyawan. Metode ini bisa didapatkan melalui tes psikologi ataupun melalui wawancara tatap muka. Tujuan dari diterapkannya metode ini adalah untuk melihat potensi-potensi apa saja yang dimiliki karyawan.

Selain itu, metode ini diterapkan juga untuk melihat seberapa besar kemampuan intelektual dari suatu karyawan, kemampuan kognitif, hingga karakter dan kepribadian macam apa yang mereka miliki. Metode ini merupakan metode yang cukup mendalam karena melibatkan psikologi namun juga akurat.

Baca Juga: Pengertian LKS (Lembar Kerja Siswa) Menurut Para Ahli

Demikian ulasan terkait macam-macam metode penilaian performance yang telah dijelaskan sebelumnya. Metode-metode tersebut bisa diterapkan untuk menilai seorang karyawan baru maupun lama agar perusahaan bisa memilih pekerja yang berkualitas demi masa depan perusahaan.