Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya

Menurut William F. Ogburn, Integrasi sosial dapat terjadi apabila memenuhi syarat-syarat:

Penjelasan:

Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten

Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial

Integrasi sosial pada hakikatnya merupakan hasil kerjasama yang baik antar anggota masyarakat. Integrasi ke dalam masyarakat akan tercapai jika setiap individu dalam suatu kelompok sosial mampu memerangi prasangka negatif sehingga tidak terjadi konflik. Terbentuknya solidaritas sosial dapat terjadi apabila ada kerjasama antar individu yang memiliki karakter, sikap dan sifat yang berbeda, dalam suatu kelompok sosial.

Lalu bagaimana bentuk integrasi sosial dalam masyarakat? Dalam kajian sosiologi, setidaknya ada 3 jenis integrasi sosial. Ketiga bentuk tersebut adalah integrasi normatif; integrasi fungsional; dan integrasi paksa. Berikut penjelasannya.

1. Integrasi normatif

Integrasi normatif dapat terjadi karena adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam konteks ini, norma merupakan pedoman dalam melakukan hubungan sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan, dan anjuran. Dengan standar, masyarakat dapat bersatu dan kehidupan yang harmonis dapat tercapai. Sebagai contoh di Indonesia, banyaknya pulau memunculkan berbagai bentuk keragaman antar suku dan budaya. Setiap daerah tentunya memiliki standar yang mengikat dan mengatur di daerahnya.

Perbedaan tersebut dapat dipadukan dengan standar yang dianut oleh masyarakat Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika.

2. Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional dapat terjadi karena adanya fungsi dalam masyarakat. Dengan mengutamakan fungsi masing-masing pihak dalam masyarakat, maka integrasi sosial dapat terbentuk. Misalnya dalam masyarakat terdapat kelompok profesi yang berbeda-beda, seperti pedagang, pelaut, petani, pengusaha yang apabila menjalankan perannya sesuai dengan fungsinya masing-masing akan menciptakan integrasi dalam masyarakat.

3. Integrasi koersif

Integrasi koersif dapat terbentuk karena pengaruh kekuasaan penguasa. Dalam hal ini, yang berdaulat menerapkan cara-cara koersif (kekerasan). Contohnya adalah penggunaan kekerasan oleh polisi saat membubarkan demonstrasi, yang merupakan bentuk konflik di masyarakat.